Indahnya Toleransi dari Dusun Jlono Kemuning Karanganyar

Libur lebaran tahun ini kami mengunjungi Desa Jlono, Kemuning, Karanganyar
Ikut bapak Paryanto dan bu Erna yang mudik ke kampung halamannya. Sebuah desa yang asri, sejuk dan hijau dengan hamparan kebun teh, sayuran dan jeruk di lereng Gunung Lawu, tak jauh dari Candi Cetho dan Candi Sukuh
Penduduk desa Jlono sangat beragam, meski sama-sama etnis Jawa, ada yang Hindu, Islam dan sebagian kecil Kristen.
Ada tradisi yang unik di sini, saat lebaran, yang rame dikunjungi justru rumah-rumah umat Hindu. Yang menyiapkan hidangan kue kering dan makanan lainnya justru umat Hindu, karena warga muslimlah yang berkunjung ke rumah-rumah warga Hindu, untuk bersilaturahmi dan mohon maaf lahir batin atas kesalahan selama ini. Karena itu di rumah Pak Paryanto sudah 2 hari ini ramai sekali. Banyak keluarga dan tetangga yang datang berkunjung

Sebaliknya, saat Nyepi, dimana warga yang Hindu menjalankan brata penyepian di Pura, rumah-rumahnya dijaga oleh warga muslim. Setelah brata penyepian selesai, warga muslimlah yang menjamu warga Hindu sebagaimana saat lebaran.
Saat kami tiba di hari Minggu kemarin, warga Hindu sedang sibuk menyiapkan takjil, yang akan dibagikan gratis ke warga muslim sekitar dan terminal bis terdekat
Aaaah... hati saya hangat saat menceritakan ini. Betapa di sini, di sebuah desa nan indah, persaudaraan dalam keberagaman diaplikasikan dengan sangat baik. Indonesia sekali. Dengan penduduknya yang penuh senyum ramah dan tak ada saling curiga
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Comments

Popular posts from this blog

Kali Pucung